Berhijab bukan hanya tentang bagaimana seorang perempuan berpakaian. Lebih dalam dari itu, hijab merupakan bentuk ketaatan kepada Allah sekaligus simbol identitas seorang muslimah. Namun, tidak sedikit perempuan yang melalui perjalanan panjang sebelum akhirnya mantap berhijab mulai dari kebimbangan, pergulatan batin, hingga menemukan keyakinan melalui hidayah.
Bagi kamu yang sedang berproses, mungkin merasa belum siap, ragu, atau masih mencari makna hijab yang sesungguhnya, tulisan ini bisa menjadi teman perjalananmu. Mari kita renungkan bersama bagaimana cara menjemput hidayah dan menjaga istiqamah dalam berhijab.
Hijab tidak hanya perkara “karena diperintahkan”, tetapi juga tentang menyadari mengapa Allah memerintahkannya. Ketika maknanya tertanam di hati, ketaatan itu akan tumbuh secara alami.
“Dan hendaklah mereka menutupkan kain kerudung ke dadanya.” (QS. An-Nur: 31)
Baca Juga : 9 Terapi Untuk Orang Yang Sedang Mabuk Cinta
Hidayah tidak hadir begitu saja tanpa usaha, tetapi juga tidak bisa dicari dengan tergesa-gesa. Ia datang kepada hati yang sungguh-sungguh mencarinya.
Kadang, bukan niat yang lemah, tetapi lingkungan sekitar yang kurang mendukung — entah keluarga, teman, atau pengaruh media sosial.
Tidak semua orang langsung mantap berhijab syar’i sejak awal. Setiap orang punya proses dan waktunya masing-masing. Yang penting adalah terus bergerak menuju kebaikan.
Baca juga : Apakah hukum tidur sepanjang hari di bulan Ramadhan?
Konsistensi kecil — seperti memperbaiki niat, memperluas pengetahuan, dan menjaga salat — akan membantu memperkuat langkahmu untuk terus istiqamah.
Salah satu ujian terbesar dalam berhijab adalah rasa takut terhadap pandangan manusia. Takut dicap “berubah”, “terlalu 'alim”, atau bahkan “tidak seperti dulu lagi”.
Namun ingatlah, yang terpenting adalah bagaimana Allah menilai kita, bukan manusia.
“Barangsiapa mencari ridha Allah meskipun membuat manusia murka, maka Allah akan ridha kepadanya...” (HR. Tirmidzi)
Berhijab adalah bentuk cinta dan ketaatan kepada Allah. Setiap cinta sejati pasti membutuhkan perjuangan dan pengorbanan. Jika kamu merasa belum sepenuhnya siap, tidak apa-apa. Teruslah meminta petunjuk, terus belajar, dan terus berusaha mendekat kepada-Nya.
Hidayah bisa datang kapan pun, bahkan dari hal kecil yang tidak kamu duga. Yang penting, bukalah hatimu dan terus melangkah menuju kebaikan.
Semoga Allah memudahkan setiap langkahmu dalam
berhijrah dan menjaga istiqamahmu di jalan-Nya. Aamiin.
Source : NU Online